Postingan

Gordang Sambilan (visual etnografi penggunaan dan fungsi musikal Batak-Mandailing)

Gambar
Akan terbit segera, mohon dukungan dari anda semua. Contact : 0813-974-17405 (Avena)

Matinya Kritikus Musik Indonesia !

Gambar
Matinya Kritikus Musik Indonesia ! Avena Matondang [1] Pengantar tulisan ini berawal dari sebuah status rekan facebook yang merupakan “kritikus musik Indonesia”, tidak perlu disebutkan namanya di forum ini karena biarlah tulisan ini menjadi ajang pembelajaran bagi setiap individu untuk mengomentari karya orang lain. Sejatinya kritikan selalu disertai dengan masukan agar dapat menjadi dorongan maju kedepan, bukan mengeluarkan kritik hanya berdasarkan satu sisi saja. Kritik; penting atau tidak Proses kritik mengkritik di Indonesia adalah suatu hal yang lazim terjadi apalagi proses kritik mengkritik tanpa memberikan sumbang saran bagi yang dikritik sehingga hanya memunculkan fitnah dan penilaian negatif bagi orang lain. Kritikan pada satu sisi adalah suatu proses memberikan apresiasi terhadap karya orang lain dengan memberikan masukan untuk memajukan suatu karya orang lain maupun sebagai pendorong kearah yang lebih progressive . Kritik tidak menjadi su

Berawal Dari Sejarah Menatap Masa Depan

Berawal Dari Sejarah Menatap Masa Depan Ibnu Avena Matondang Akhir-akhir ini kita sebagai bagian masyarakat Kota Medan disuguhkan berita mengenai penggusuran villa kembar yang terletak di Jalan Diponegoro dan menjadi persoalan ketika proses penggusuran tersebut menyebabkan hilangnya salah satu aset sejarah perkembangan Kota Medan, problematika ini harus segera diselesaikan agar kedepannya kita mampu belajar dari masa lalu untuk menatap kedepan. Sekilas Kota Medan Keberadaan Kota Medan sebagai sebentuk kota tidak lepas dari perjalanan sejarah yang membentuknya, secara kasat mata hal ini masih tampak pada beberapa bangunan dengan nilai sejarah tinggi yang tersebar dibeberapa wilayah, usaha untuk melestarikan bangunan bersejarah di Kota Medan tidak pernah padam seiring dengan tumbuhnya kesadaran dari masyarakat untuk mau belajar dari sejarah namun dengan meningkatnya jumlah penduduk dan pembentukan kota dengan orientasi keuntungan ekonomis telah mengorbankan berbagai

Spesial Efek dalam Pandangan Antropologi Visual Penggunaan Media Efek Teknologi Dalam Karya Visual

Spesial Efek dalam Pandangan Antropologi Visual Penggunaan Media Efek Teknologi Dalam Karya Visual Avena Matondang Pendahuluan Kajian-kajian antropologi telah mengalami perkembangan pada awal abad 20, hal ini ditandai dengan munculnya studi antropologi di pusat-pusat pendidikan ilmu sosial di berbagai belahan dunia, proses perkembangan antropologi mendapatkan sokongan yang besar ketika penggunaan teknologi melalui media elektronik merasuk dalam studi antropologi. Proses kerja lapangan yang dilakukan oleh Margaret Mead (Balinese Character) telah menjadi titik tolak perkembangan antropologi visual. Dalam pendekatan antropologi klasik dipergunakan media tulis-menulis dalam pemaparan hasil etnografis dan hal ini membutuhkan imajinasi serta persepsi yang diinginkan oleh penulis, ketidakseimbangan imajinasi dan persepsi antara penulis dan pembaca coba untuk dijembatani oleh antropologi visual dengan menyajikan data nyata di lapangan penelitian. Perkembangan antropologi visual jug

Lomba Karya Tulis

LOMBA KARYA TULIS TOBALOVER : Jurus Baru Penyelamatan Danau Toba TOBALOVER, sebuah komunitas berbasis jejaring sosial Facebook, akan menyelenggarakan Lomba Karya Tulis (LKT) bagi pelajar SLTP dan SLTA di tujuh kabupaten seputar Danau Toba. Lomba berhadiah total Rp 25.000.000 ini, bertujuan menanamkan sejak dini kepedulian terhadap pelestarian Danau Toba dan lingkungan sekitarnya. Bersamaan dengan penyelenggaraan lomba ini, TobaLover berencana mengadakan program pelatihan singkat bagi para penggiat dan relawan lingkungan di tujuh kabupaten tadi. Tujuannya untuk membekali mereka dengan pengetahuan dan strategi mengedukasi masyarakat. Program ini akan diberikan oleh Yuyun Ismawati, penggiat lingkungan di Bali yang belum lama berselang mendapat penghargaan internasional Goldman Environmental Prize 2009–yang sering pula disebut sebagai Nobel Lingkungan. Menurut Ketua Panitia LKT Tobalover, Robert Manurung, lomba bertema “Danau Toba Yang Kucinta” ini mencakup tujuh kabupaten yang bersinggung