Postingan

Gambar
DESA NELAYAN – BELAWAN Diantara Realitas atau Propaganda Kemiskinan (?) AVENA, Matondang Pengamatan dan penelitian yang dilakukan di Desa Nelayan – Belawan, Medan bertujuan sebagai aksi dari pembelajaran metodologi penelitian sosial, selain itu aspek lain yang diperhatikan dalam pengamatan ini adalah kehidupan masyarakat sehari-hari dan faktor kemiskinan yang tampak secara eksplisit. Faktor kemiskinan sebagaimana yang tampak secara kasat mata di daerah tersebut tidak sepenuhnya mengandung kebenaran, hal ini berdasarkan pernyataan informan dilapangan yang menyebutkan adanya sistem arisan antar keluarga dengan jumlah uang yang berputar sekitar 5 juta Rupiah dan iuran bulanan berjumlah Rp. 300.000.- (tiga ratus ribu rupiah). Pernyataan-pernyataan yang mengatasnamakan kemiskinan merupakan 'istilah' yang sepertinya diciptakan sekelompok orang atau lembaga untuk mempolitisi keadaan di Desa Nelayan – Belawan, Medan dengan tujuan mengeruk keuntungan. Pernyataa

Rumah Sakit Deli Maatschappaij; Ikon Sejarah Kesehatan dan Aspek Legalitas

Gambar
Rumah Sakit  Deli Maatschappaij ; Ikon Sejarah Kesehatan dan Aspek Legalitas Ibnu Avena Matondang Keberadaan bangunan bersejarah tidak lepas dari ikon atau karakteristik yang terbangun dalam proses perjalan waktu, ikon atau karakteristik tersebut memberi warna dalam ruang secara wilayah dan juga turut memberi aksen pada perjalanan panjang sejarah. Tulisan ini akan membahas mengenai keberadaan Rumah Sakit Tembakau Deli, Medan yang dalam konteks bangunan bersejarah dan perkembangannya yang disertai dengan aspek legalitas bangunan bersejarah di Kota Medan. Keberadaan Rumah Sakit Tembakau Deli memegang peran yang penting dalam perkembangan Kota Medan, tidak saja sebagai materi bangunan namun juga pada aspek sosial-budaya yang melingkupi bangunan tersebut sebagai rumah sakit tertua yang berada di Kota Medan dengan segala usaha kesehatan. Pembahasan awal dimulai dengan keberadaan perkebunan dan kereta api sebagai acuan keberadaan bangunan