Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2017

Medan Pertarungan; Ruang Publik dan Invenire

Medan Pertarungan; Ruang Publik dan Invenire Avena Matondang Mendayagunakan pendapat Habermas 1 (1987:319), ruang publik adalah cara menyalurkan kompleksitas kebudayaan sehingganya ruang publik adalah ruang sosial interaksi yang dikonstruksikan oleh ekologi kehidupan manusia. Mungkin akan berbeda ketika melihat ruang publik Kota Medan yang dijajah oleh keinginan penguasa, semisal trotoir jalan yang tidak berfungsi seperti sediakala atau bahkan menjadi objek okupasi ketua-ketua kecil dengan beragam dalih. Dalam hal ini, ruang publik adalah perebutan ruang yang memerlukan keinginan kuat untuk menjadikan ruang publik menjadi milik publik seutuhnya, baik dengan bentuk kerjasama internal antar-publik maupun kerjasama dengan institusi pemerintah (walau tidak bisa berharap lebih pada bentuk kerjasama ini !.) Selayaknya kata “M-E-D-A-N” yang merupakan arena, atau gelanggang yang tiap-tiap orang memiliki kesempatan yang sama besar untuk mempertunjukkan sesuatu h