Mengayuh Asa di Kaldera Toba; Tourisme dan Kesehatan (1/2)

Mengayuh Asa di Kaldera Toba; Tourisme dan Kesehatan


Avena Matondang

Kondisi pandemi covid19 secara global telah memaksa beberapa dimensi hidup terkendala untuk dilakukan sebagai salah satu upaya meminimalisir timbulnya korban penyebaran virus covid19.

Dalam skala prioritas kondisi pandemi covid19, situasi yang melanda Indonesia pada akhir bulan Januari hingga hari ini (bulan September), delapan bulan kondisi pergerakan yang terbatas menyebabkan munculnya konsepsi "new normal" dalam kehidupan; suatu kondisi kenormalan baru (?) menghadapi dengan taktis dan strategis penyebaran covid19 dalam kehidupan.

Upaya yang dilakukan memasuki kenormalan baru ini adalah diadakannya Geobike Caldera Toba #6 tahun 2020 sebagai upaya mendorong dimensi turisme Indonesia secara umum dengan dampak pada gerak roda kehidupan kembali pada rotasi seperti sebelumnya.

Geobike Caldera Toba yang dibesut Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bersama Rumah Karya Indonesia mengusung konsep bersih, sehat, keselamatan dan lingkungan yang berkelanjutan atau CHSE (clean, health, safety, environmental sustainability). Sebagai bagian memutar kembali rodak gerak kehidupan, Geobike Caldera Toba #6 tahun 2020 adalah simbolisasi dimulainya kondisi kenormalan baru pada aspek kegiatan wisata, kultural, ekonomi dan sosial.

Terbaru adalah masuknya Caldera Toba dalam jaringan geopark secara global semakin mengukuhkan keberadaan Danau Toba dan narasi geopark menjadi tujuan wisata superprioritas dalam rencana strategis pengembangan wisata Indonesia.

Perjalanan Geobike Caldera Toba #6 tahun 2020 dimulai dari geosite Sipinsur sebagai manifestasi letusan awal Caldera Toba 800ribu tahun yang lalu. Permulaan letusan juga menyertai penanda kebersihan (clean), kesehatan (health), keselamatan (safety) dan potensi lingkungan berkelanjutan (environment sustainability) melalui penerapan protokol kesehatan secara tepat; pengukuran suhu tubuh, cuci tangan secara baik, memakai masker dan melakukan jarak fisikal antar peserta Geobike Caldera Toba. 

Perjalanan pertama yang mengarungi kurang lebih jarak 25 kilometer melintasi Lintong Ni Huta, Lembah Bakkara, Istana Dinasti Sisingamangaraja dan hamparab pesisir Danau Toba di Bakti Raja. Jalur yang menantang bagi para goweser (pesepeda -red); menanjak, menurun tajam, licin, aspal, tanah dan bebatuan ditempuh dalam waktu 4 jam. Pesepeda Geobike Caldera Toba #6 tahun 2020 dilengkapi dengan alat keselamatan diri dan protokol kesehatan semakin mengeratkan hubungan antar pesepeda, laiknya desir air Danau Toba dan hijaunya lanskap yang dilalui (catatan: 1. Start, Perjalanan Geobike Caldera Toba #6 2020 dimulai, periksa kelengkapan sepeda, jaga kebersihan, jaga keselamatan bersama dan tetap patuhi protokol kesehatan. Tujuan dari Geobike Caldera Toba #6 tahun 2020 mendorong  CHSE  (clean, health, safety and environmental sustainability) dan mempromosikan pariwisata Danau Toba ke kancah Nusantara. Berangkat!. 

#geobikecalderatoba

#sepedasehatalambersihbudayakuat

#cleanhealthsafetyenvironmentalsustainability

2. Sipinsur, Horas goweser Geobike Caldera Toba #6 2020, titik awal.perjalanan dimulai dari geosite Sipinsur yang berada di wilayah Humbang Hasundutan. Geosite Sipinsur merupakan tinggalan geologis letusan awal kaldera Toba sekitar 800 ribu tahun yang lalu berupa tebing batu, kondisi geologis sejalan dengan laju adaptif masyarakat Toba. Tetap sadar kebersihan, jalani protokol kesehatan serta keselamatan.

#geobikecalderatoba

#sepedasehatalambersihbudayakuat

#cleanhealthsafetyenvironmentalsustainability

3. Bakkara, Masih tetap setia jalani protokol kesehatan serta keselamatan? Lembah Bakkara menyajikan lanskap alam yang memanjakan mata, udara segar dan debur Danau yang tenang dari perjalanan geologis Caldera Toba. Pemandangan alam dan masyarakat yang ramah merupakan perpaduan mengasyikkan bagi goweser. 

#geobikecalderatoba

#sepedasehatalambersihbudayakuat

#cleanhealthsafetyenvironmentalsustainability

4. Istana Sisingamangaraja, Letusan geologis caldera Toba pertama, wilayah Humbang Hasundutan memiliki beragam kekayaan kultural. Selain capaian fisik goweser yang maksimal, pengalaman kultural juga harus diisi dengan narasi perjuangan Sisingamangaraja. Nikmati kemenangan capaian perjalanan hari ini dengan sukacita. #geobikecalderatoba #sepedasehatalambersihbudayakuat #cleanhealthsafetyenvironmentalsustainability

5. Letusan Wisata, Perjalanan goweser geobike caldera Toba #6 hari ini mengelilingi Danau Toba superprioritas wisata berjalan seru dan menyenangkan, dimulai dari titik awal geosite Sipinsur lalu keindahan lanskap lembah Bakkara yang bersih dan sehat dalam protokol kesehatan, akhir perjalanan ditutup demgan kejayaan narasi Sisingamangaraja melalui kunjungan goweser ke makam dinasti Sisingamangaraja di Desa Tipang. Tetap jaga kebersihan, patuhi protokol kesehatan dan keselamatan bersama dalam nuansa lingkungan berkelanjutan. #geobikecalderatoba# danautobasuperprioritaswisata #Sepedasehatalambersihbudayakuatlsustainability). Akhir kata, perjalanan Geobike Caldera Toba #6 tajun 2020 etape pertama ditutup dengan Mauliate O Debata.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

BAGAS GODANG; Simbol Ornamentasi Rumah Tradisional Mandailing

Antropologi Visual

Krisis Metode Penelitian Antropologi (Observasi Partisipasi Dan Kedudukan Peneliti Dalam Suatu Penelitian Antropologi)