Seingatku, memang seperti ini (!)
Sekitar lima tahun yang lalu ketika aku selesai menamatkan studi strata satu dan sambil mocok-mocok (kerja serabutan) bersama salah seorang dosen terselip satu pembicaraan yang cukup kuingat hingga kini dan kuyakini bahwa percakapan itu benar adanya hingga saat ini. Tersebutlah pada siang yang panas, dosen itu berkata “abis tamat ini mau kemana kau Nu ?” Katanya kepadaku, langsung aku menjawab “lanjut kuliah lah mungkin, kalau ada duit”, ia langsung menyergah dan berkata “ngapain kau kuliah lagi, bagus kau duduk di ruangan itu (sambil menunjuk salah satu ruangan seperti perpustakaan dimana buku-buku berserakan), kau baca itu semua sampai habis, keluar dari sini udah setara doktor kau itu, percayalah !.” Katanya padaku. Sugest itu berlaku dalam kurun waktu tahun-tahun berikutnya, hari demi hari kuhabiskan duduk di ruangan itu mengerjakan pekerjaan dan sambil membaca buku demi buku, dari filsafat merambat ke agama kemudian menjalar ke novel bertautan pada studi kebudayaan hin